Perkembangan penyakit hewan akhir-akhir ini sangat menyita oerhatian semua pihak mukai dari munculnya penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) disusul dengan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) berakibat pada terganggunya beberapa aspek bidang peternakan dan kesehatan hewan terutama dalam aspek perdagangannya akibat pembatasan lalu lintas ternak, sehingga sangat dibutuhkan pengendalian yang cepat dan tepat agar aktifitas peternakan kembali pada kondisi normal. Pemerintah baik pusat maupun daerah telah berusaha keras dengan menyediakan sumber daya baik dalam bentuk penyediaan vaksin, obat obatan serta sarana lainnya.
Terkait pelaksanaan kegiatan tersebut dirasa perlu untuk melakukan evaluasi keberhasilannya meskipun kegiatan tersebut saat ini masih berjalan. Salah satu kegiatan yang menjadi perhatian adalah kegiatan vaksinasi PMK dan evaluasi keberhasilannya dilapangan. Namun demikian perlu untuk tetap memberi perhatian pada PHMS lainhya yang juga penting untuk Provinsi Aceh seoerti Brucellosua dan LSD yang menjadi masalah yang besar di tingkat peternak. Target-target dalan upaya pembebasan Brucellosia di Aceh harus terus diusahakan. Untuk itu itu perlu dilaksanakan rapat monitoring dan evaluasi (Monev) surveilans PHMS di Aceh dengan stakeholder terkait.
Tujuan kegiatan ini adalah : memonitor perkembangan realisasi kegiatan surveilans PHMS dan kegiatan kesehatan hewan lainnya serta mengevaluasi keberhasilan kegiatan sebagai bahan masukan untuk perbaikan kegiatan selanjutnya.
Acara monitoring dan evaluasi dilaksanakan dari tanggal 23-25 November 2022 di The Pade Hotel Aceh Bear. Peserta yang diundang pada rapat ini adalah pemangku kepentingan yang terkait dengan pengendalian penyakit hewan dengan rincian sebagai berikut : 2 orang dari Dinas Peternakan Provinsi A